PENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH)
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru, memperbaiki mutu dan hasil pembelajaran dan mencobakan hal-hal baru pembelajaran demi peningkatan mutu dan hasil pembelajaran.
Berdasarkan jumlah dan sifat perilaku para anggotanya, PTK dapat berbentuk individual dan kaloboratif, yang dapat disebut PTK individual dan PTK kaloboratif. Dalam PTK individual seorang guru melaksanakan PTK di kelasnya sendiri atau kelas orang lain, sedang dalam PTK kaloboratif beberapa orang guru secara sinergis melaksanakan PTK di kelas masing-masing dan diantara anggota melakukan kunjungan antar kelas. Sumber Klik Disini
berikut ini adalah hasil pengolahan data penelitian yang dilakukan oleh mahasiswi IAIN Ar-raniry banda Aceh ....
berikut ini adalah hasil pengolahan data penelitian yang dilakukan oleh mahasiswi IAIN Ar-raniry banda Aceh ....
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Dekskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Banda Aceh tanggal 4 Oktober sampai 16 Oktober. Pelaksanaan penelitian ini diawali dengan menjumpai kepala sekolah untuk mendapatkan izin penelitian dan sekaligus wawancara untuk mendapatkan data tentang sekolah. Selanjutnya penulis menjumpai guru-guru bidang studi Kimia, khususnya guru yang mengajar di kelas II yaitu Ibu Rosniar S.Pd dan Bapak Djamaluddin Husita, S.Pd, M.Si untuk diwawancara.
MAN 3 Banda Aceh yang terletak di Jalan Lingkar Kampus IAIN Ar-Raniry Darussalam, desa Rukoh kecamatan Syiah Kuala, kota Banda Aceh.
1. Sarana dan Prasarana
Keadaan fisik sudah agak memadai, terutama ruang belajar, ruang kantor. Laboratorium dan lainnya, untuk lebih jelasnya mengenai sarana dan prasarana dapat dilihat pada tabel dibawah 4.1.
Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana MAN 3 Banda Aceh
No. | Nama Ruangan | Jumlah |
1. | Ruangan Belajar | 14 |
2. | Ruang Kepala Sekolah | 1 |
3. | Ruang Dewan Guru | 1 |
4. | Ruang Perpustakaan | 1 |
5. | Ruang Tata Usaha | 1 |
6. | Laboratorium IPA | 1 |
7. | Lapangan Olah Raga | 2 |
8. | Laboratorium Komputer | 1 |
9. | Kamar Mandi/WC | 6 |
Jumlah | 26 |
Sumber : Dokumentasi MAN 3 Banda Aceh 2010.
2. Keadaan Siswa
Jumlah siswa dan siswi MAN 3 Banda Aceh berjumlah sebanyak 350 orang terdiri dari 180 orang laki-laki dan 170 orang perempuan. Jumlah siswa dan siswi MAN 3 secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Distribusi Jumlah Siswa/i MAN 3 Banda Aceh Tahun Ajaran 2010
No. | Kelas | Ruangan | Laki-laki | Perempuan | Jumlah |
1. | X | 5 | 60 | 60 | 120 |
2. | XI | 5 | 58 | 66 | 124 |
3. | XII | 4 | 62 | 44 | 106 |
Jumlah | 14 | 180 | 170 | 350 |
Sumber: Dokumentasi MAN 3 Banda Aceh Tahun Ajaran 2010
3. Guru dan Karyawan
Pada tahun pelajaran 2010/2011 MAN 3 Banda Aceh dipimpin oleh Bapak Drs. Ihsan, M.Pd. Jumlah guru secara keseluruhan sebanyak 40 orang, dan pegawai tata usaha 6 orang, secara lebih rinci dapat dilihat pada Tabel 4.3
Tabel 4.3 Data guru dan karyawan di MAN 3 Banda Aceh Tahun Ajaran 2010
No. | Guru/karyawan | Jumlah |
1. | Guru Tetap | 35 |
2. | Guru Honor | 5 |
3. | Pegawai TU Tetap | 6 |
Jumlah | 46 |
Sumber: Tata usaha MAN 3 Banda Aceh Tahun Ajaran 2010
B. Deskripsi Hasil Penelitian
Sesuai dengan gagasan yang dikemukakan, maka peneliti mengembangkan rencana penelitian ini berupa prosedur kerja dalam penelitian tindakan yang dilaksanakan di dalam kelas. Tahapan penelitian tindakan kelas ini meliputi tiga siklus. Dalam suatu siklus terdiri atas tahapan perencanaan, pelaksanaan/tindakan, pengamatan, dan refleksi.
1. Siklus I
1.1 Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti yang bertindak sebagai guru mempersiapkan hal-hal sebagai berikut:
a. Guru menyiapkan bahan ajar materi termokimia yang akan diberikan kepada siswa dengan menggunakan pendekatan STM.
b. Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi termokimia
c. Mempersiapkan instrumen penelitian, yaitu lembar observasi siswa dan guru untuk mengamati kegiatan (proses) belajar mengajar dan respon siswa.
2.2 Tahap Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan pembelajaran dengan melakukan pendekatan STM dilaksanakan pada tanggal 4 Oktober 2010 merupakan hari pertama peneliti melakukan penelitian pada jam kedelapan yaitu pada pukul 12.00 sampai 13.45 wib. Siklus I dilakukan dengan satu kali tatap muka atau satu kali pertemuan.
Dalam pelaksanaan tindakan, peneliti bertindak sebagai guru untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan RPP yang telah dirancang. Pada saat pelaksana kegiatan belajar mengajar diamati oleh dua orang pengamat yaitu Ibu Rosniar, S. Pd (guru kimia) sebagai pengamat I untuk mengamati aktivitas guru dan Ibu Aminah (guru B.Indonesia) sebagai pengamat II untuk mengamati aktivitas siswa. Kegiatan belajar mengajar sesuai dengan RPP seperti yang telah direncanakan. Diawal kegiatan pembelajaran peneliti yang bertindak sebagai guru menyampaikan apersepsi dan motivasi dalam bentuk isu-isu yang berkembang dimasyarakat serta tujuan dari pembelajaran.
Kemudian pada kegiatan inti guru menyampaikan materi pembelajaran serta mendorong siswa untuk dapat mengaitkan antara materi yang dipelajari ini dengan sains-teknologi dan kegunaannya di masyarakat. Setelah semua siswa paham mengenai materi yang telah diterangkan, guru membentuk siswa menjadi 5 kelompok dengan masing-masing kelompok berjumlah 5 dan ada yang 4 orang. Guru meminta siswa untuk duduk berdasarkan kelompoknya masing-masing.
Kegiatan belajar dilanjutkan dengan berdiskusi dalam kelompok tentang materi dan hubungannya dengan sains-teknologi dan masyarakat dan guru mengamati dengan menghampiri tiap-tiap kelompok sambil bertanya apakah ada yang kurang jelas. Setelah diskusi selesai, guru meminta masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya kedepan, kemudian kelompok yang lain memberi tanggapan dan pertanyaan kepada kelompok yang mempresentasikan tersebut.
3.3 Tahap Pengamatan
a. Hasil Observasi Aktivitas Guru
Aktivitas guru pada siklus I selama kegiatan pembelajaran berlangsung diamati dan diukur dengan menggunakan instrumen, yang menjadi pengamat dalam pembelajaran tersebut adalah guru bidang studi kimia di MAN 3 Banda Aceh. Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru selama proses pembelajaran disajikan pada tabel 4.4.
Tabel 4.4 Aktivitas guru selama proses pembelajaran dengan penerapan pendekatan STM pada siklus I
No. | Aktivitas guru | Pengamat | Rata-rata | |
I | II | |||
1. | Apersepsi | 4 | 4 | 4 |
2. | Menyampaikan tujuan pembelajaran dan momotivasi siswa dalam belajar | 4 | 3 | 3,5 |
3. | Guru menjelaskan materi pelajaran | 3 | 2 | 2,5 |
4. | Guru menunjukkan adanya isu yang berkembang di masyarakat dan bagaimana mengaplikasikan dengan sains dan teknologi | 4 | 3 | 3,5 |
5. | Teknik pembagian kelompok. | 3 | 4 | 3,5 |
6. | Guru membuat kegiatan eksperimen dan diskusi kelompok | 3 | 4 | 3,5 |
7. | Mengamati kegiatan kelompok | 4 | 4 | 4 |
8. | menguji pemahaman siswa dan memberikan umpan balik/refleksi | 4 | 4 | 4 |
9. | Membimbing siswa untuk menyimpulkan pelajaran | 3 | 4 | 3,5 |
10. | Mengerjakan latihan | 3 | 3 | 3 |
Jumlah | 35 |
Sumber: MAN 3 Banda Aceh (diolah)
Sedangkan aktivitas siswa pada siklus I dengan menerapkan pendekatan STM dapat dilihat pada Tabel 4.5
Tabel 4.5 Aktivitas siswa selama pembelajaran dengan menggunakan pendekatan STM pada sub materi termokimia pada siklus I.
No. | Aktivitas siswa | Pengamat | Jum-lah | Rata-rata | Skor ideal | Ketunt-asan (%) | Ketidaktu-ntasan (%) | Jumlah | |
I | II | ||||||||
(1) | (2) | (3) | (4) | (5) | (6) | (7) | (8) | (9) | |
1. | Menyimak apersepsi serta motivasi yang disampaikan oleh guru. | 4 | 4 | 8 | 4 | 50 | 8 | 2 | 10 |
(1) | (2) | (3) | (4) | (5) | (6) | (7) | (8) | (9) | |
2. | Mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru. | 3 | 3 | 6 | 3 | 50 | 6 | 4 | 10 |
3. | Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru. | 3 | 4 | 7 | 3,5 | 50 | 7 | 3 | 10 |
4. | Antusias siswa dalam mengaitkan isu atau masalah yang ada di masyarakat dengan materi yang diberikan oleh guru | 2 | 3 | 5 | 2,5 | 50 | 5 | 5 | 10 |
5. | Mengajukan pertanyaan dan pendapat. | 3 | 3 | 6 | 3 | 50 | 7 | 3 | 10 |
6. | Duduk sesuai dengan kelompok yang telah ditetapkan. | 4 | 3 | 7 | 3,5 | 50 | 7 | 3 | 10 |
7. | Mempresentasikan hasil penyelesaian soal di depan | 3 | 4 | 7 | 3,5 | 50 | 7 | 3 | 10 |
8. | Memberi tanggapan terhadap presentasi/penyelesaian kelompok lain. | 3 | 4 | 7 | 3,5 | 50 | 7 | 3 | 10 |
9. | Menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran | 3 | 4 | 7 | 3,5 | 50 | 7 | 3 | 10 |
10. | Mencatat penugasan. | 4 | 4 | 8 | 4 | 50 | 8 | 2 | 10 |
Jumlah | 32 | 36 | 68 | 34 | 69 | 31 | 100 |
Sumber: MAN 3 Banda Aceh (diolah)
Ketuntasan hasil belajar siswa untuk nilai pre -tes dan post tes dengan menerapkan pendekatan STM dapat dilihat pada Tabel 4.6
Tabel. 4.6. Ketuntasan hasil belajar siswa untuk nilai pre tes dan post test dengan menerapkan pendekatan Sains teknologi masyarakat (STM) pada materi termokimia
Angka | Ketuntasan | Jumlah siswa (f) | Persentase (%) | ||
Pre tes | Post tes | Pre tes | Post tes | ||
65-100 | Tuntas | 0 | 24 | 0 | 100 |
0-64 | Tidak Tuntas | 24 | 0 | 100 | 0 |
Ketuntasan hasil belajar siswa pada ulangan siklus I denga menerapkan pendekatan STM dapat dilihat pada Tabel 4.7
Tabel. 4.7. Ketuntasan hasil belajar siswa pada ulangan siklus I dengan menerapkan pendekatan STM pada materi termokimia
Angka Ketuntasan Frekuensi siswa (f) Persentase (%) |
65-100 Tuntas 12 50 |
0-64 Tidak tuntas 12 50 |
Jumlah 24 100 |
4.4. Tahap Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data yang diperoleh guru dan pengamat pada siklus I, terlihat ada pengaruh tindakan guru selama pembelajaran berlangsung. Pengaruh dari tindakan yang diberikan guru dapat ditinjau dari keberhasilan dan kelemahan guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.
1. Keberhasilan guru dan siswa
a. Kemampuan guru dalam memotivasi dan menyampaikan tujuan pelajaran, sebesar (3,5), terlihat pada tabel 4. 4.
b. Kemampuan guru menunjukkan adanya isu yang berkembang di masyarakat dan bagaimana mengaplikasikan dengan sains dan teknologi, skor (3,5), terlihat pada tabel 4.4.
c. Mendengarkan penjelasan guru, skor (3,5), terlihat pada tabel 4.5
d. Siswa sudah mulai terampil dalam menyimpulkan pelajaran, sebesar (3,5), terlihat pada tabel 4. 5.
2. Kelemahan guru dan siswa
a. Dalam menyampaikan materi pelajaran guru masih mendominasi, sehingga siswa tidak tergerak untuk terlibat secara aktif. Siswa lebih banyak mendengar keterangan guru.
b. Guru dalam menjelaskan materi pelajaran kurang dipahami oleh beberapa siswa, sehingga ada siswa yang diam saja sewaktu diberi pertanyaan oleh guru.
c. Sebahagian siswa tidak memanfaatkan kesempatan untuk berdiskusi dengan kelompoknya sebelum berbagi (sharing) ke depan kelas.
d. Nilai tes hasil belajar siswa pada siklus I, secara individual belum mencapai tingkat ketuntasan seperti pada tabel 4. 6 di atas tergambar bahwa dari 24 siswa kelas XIIPA3 MAN Banda Aceh tahun 2009/2010, 12 siswa atau sekitar 50% belum mencapai batas ketuntasan. Adapun yang telah mencapai batas tuntas terdapat 12 orang atau 50%.
Untuk menindak lanjuti keberhasilan dan kelemahan yang ditemukan guru peneliti bersama pengamat agar melanjutkan pelaksanaan tindakan kelas pada siklus ke II dengan upaya mengoptimalkan langkah-langkah pembelajaran sebagaimana yang diharapkan.
2. Siklus II
2.2 Tahap Perencanaan
Siklus II dilaksanakan pada hari Sabtu, 9 Oktober 2010 jam pelajaran ke VIII pukul 12.00 -14.00 selama 90 menit. Adapun siklus II berdasarkan siklus I, yaitu:
1. Menyiapkan rencana pembelajaran materi termokimia, pada siklus II.
2. Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa, pada siklus II.
3. Menyiapkan daftar nama anggota kelompok yang terdiri dari lima kelompok masing-masing kelompok berangotakan empat dan lima orang siswa.
2.2 Tahap Tindakan
1. Aktivitas siswa pada saat mengangkat suatu masalah atau isu yang berkembang di masyarakat kemudian dibawa ke dalam kegiatan pembelajaran
2. Aktivitas siswa pada waktu kerja kelompok
3. Aktivitas siswa pada waktu mengerjakan tugas.
4. Aktivitas siswa dengan guru sewaktu siswa diminta untuk bertanya dan mengemukakan pendapat
2.3 Tahap Pengamatan
a. Hasil Observasi Aktivitas Guru
Sama halnya pada pengamatan yang dilakukan pada siklus I, yaitu dilakukan oleh dua orang guru pengamat pada sekolah tersebut. Adapun hasil dari pengamatan terhadap aktivitas guru dapat dilihat pada Tabel 4.8
Tabel 4.8 Aktivitas guru selama proses pembelajaran dengan penerapan pendekatan STM pada siklus II
No. | Aktivitas guru | Pengamat | Rata-rata | |
I | II | |||
1. | Apersepsi | 4 | 4 | 4 |
2. | Menyampaikan tujuan pembelajaran dan momotivasi siswa dalam belajar | 4 | 4 | 4 |
3. | Guru menjelaskan materi pelajaran | 4 | 3 | 3,5 |
4. | Guru menunjukkan adanya isu yang berkembang di masyarakat dan bagaimana mengaplikasikan dengan sains dan teknologi | 4 | 4 | 4 |
5. | Teknik pembagian kelompok. | 4 | 4 | 4 |
6. | Guru membuat kegiatan eksperimen dan diskusi kelompok | 4 | 3 | 3,5 |
7. | Mengamati kegiatan kelompok | 4 | 4 | 4 |
8. | menguji pemahaman siswa dan memberikan umpan balik/refleksi | 4 | 4 | 4 |
9. | Membimbing siswa untuk menyimpulkan pelajaran | 4 | 4 | 4 |
10. | Mengerjakan latihan | 4 | 3 | 3,5 |
Jumlah | 38,5 |
Sumber: MAN 3 Banda Aceh (diolah)
Aktivitas siswa pada siklus II dengan menerapkan pendekatan STM dapat dilihat pada Tabel 4.9
Tabel 4.9 Aktivitas siswa selama pembelajaran dengan menggunakan pendekatan STM pada sub materi termokimia pada siklus II.
No | Aktivitas siswa | Pengamat | Jum-lah | Rata- rata | Skor ideal | Ketun-tasan (%) | Ketidak- tuntasan (%) | Jumlah | |
I | II | ||||||||
1. | Menyimak apersepsi serta motivasi yang disampaikan oleh guru. | 4 | 4 | 8 | 4 | 50 | 8 | 2 | 10 |
2. | Mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru | 3 | 4 | 7 | 3,5 | 50 | 7 | 3 | 10 |
3. | Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru. | 4 | 3 | 7 | 3,5 | 50 | 7 | 3,64 | 10 |
4. | Antusias siswa dalam mengaitkan isu atau masalah yang ada di masyarakat dengan materi yang diberikan oleh guru | 4 | 3 | 7 | 3,5 | 50 | 7 | 3 | 10 |
5. | Mengajukan pertanyaan dan pendapat. | 4 | 3 | 7 | 3,5 | 50 | 7 | 3 | 10 |
6. | Duduk sesuai dengan kelompok yang telah ditetapkan. | 4 | 4 | 8 | 4 | 50 | 8 | 2 | 10 |
7. | Mempresentasikan hasil penyelesaian soal di depan | 4 | 3 | 7 | 3,5 | 50 | 7 | 3 | 10 |
8. | Memberi tanggapan terhadap presentasi/penyelesaian kelompok lain. | 4 | 4 | 8 | 4 | 50 | 8 | 2 | 10 |
9. | Menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran | 4 | 4 | 8 | 4 | 50 | 8 | 2 | 10 |
10. | Mencatat penugasan. | 4 | 4 | 8 | 4 | 50 | 8 | 2 | 10 |
Jumlah | 39 | 36 | 75 | 37,5 | 75 | 25 | 100 |
Sumber: MAN 3 Banda Aceh 2010 (diolah)
Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II dengan menerapkan pendekatan STM dapat dilihat pada Tabel 4.10
Tabel 4.10. Ketuntasan hasil belajar siswa pada ulangan siklus II dengan menerapkan pendekatan STM pada materi termokimia
Angka Ketuntasan Frekuensi siswa (f) Persentase (%) |
65-100 Tuntas 15 62,5 |
0-64 Tidak tuntas 9 37,5 |
Jumlah 24 100 |
2.4 Tahap Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan dan analis data yang diperoleh guru dan pengamat pada siklus II, terlihat ada pengaruh tindakan guru selama pembelajaran berlangsung. Pengaruh dari tindakan yang diberikan oleh guru dapat dilihat dari keberhasilan dan kelemahan guru dan siswa.
a. Keberhasilan guru dan siswa
1) Kemampuan guru dalam teknik pembagian kelompok dengan skor (4) terlihat pada tabel 4.8.
2) Kemampuan guru dalam membimbing kegiatan eksperimen dengan skor (4), terlihat pada tabel 4.8.
3) kemampuan guru dalam membimbing siswa menyusun kesimpulan dengan skor (4) terlihat pada tabel 4.8.
4) Siswa sangat antusias dalam mendengarkan penjelasan guru, sebesar (3,5), terlihat pada tabel 4. 9.
5) Siswa sangat antusias dalam mengaitkan isu atau masalah yang ada di masyarakat dengan materi yang sedang dipelajari dengan skor (3,5), terlihap pada tabel 4.9.
b. Kelemahan guru dan siswa
a. Guru dalam menjelaskan materi pelajaran masih kurang dipahami oleh beberapa siswa.
b. Sebahagian siswa tidak memanfaatkan kesempatan untuk berdiskusi dengan kelompoknya sebelum berbagi (sharing) ke depan kelas.
c. Nilai tes hasil belajar siswa pada siklus II belum mencapai tingkat ketuntasan seperti pada tabel 4.10 di atas terlihat bahwa dari 24 siswa kelas XIIPA3 MAN 3 Banda Aceh tahun ajaran 2009/2010, 9 siswa atau sekitar 37,5% belum mencapai batas ketuntasan, adapun yang telah mencapai batas ketuntasan hanya 15 orang siswa atau 62,5%.
3. Siklus III
3.1 Tahap Perencanaan
Siklus III dilaksanakan pada hari Senin, 11 Oktober 2010 jam pelajaran ke VIII pukul 12.00-13,45 selama 90 menit. Tahap perencanaan meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada materi termokimia, pada siklus III.
b. Menyiapkan lembar observasi guru dan siswa, pada siklus III.
c. Menyiapkan daftar nama anggota kelompok yang terdiri dari lima kelompok masing-masing kelompok berangotakan empat dan lima orang siswa.
d. Merancang kembali soal-soal latihan.
3.2 Tahap Tindakan
a. Aktivitas siswa pada saat mengangkat suatu masalah atau isu yang berkembang di masyarakat kemudian dibawa ke dalam kegiatan pembelajara.
b. Aktivitas siswa pada waktu kerja kelompok.
c. Aktivitas siswa pada waktu mengerjakan tugas.
d. Aktivitas siswa dengan guru sewaktu siswa diminta untuk bertanya dan mengemukakan pendapat.
3.3 Tahap Pengamatan
a. Hasil Observasi Aktivitas Guru
Sama halnya pada pengamatan yang dilakukan pada siklus II, yaitu dilakukan oleh dua orang guru pengamat pada sekolah tersebut. Adapun hasil dari pengamatan terhadap aktivitas guru dapat dilihat pada Tabel 4.11
Tabel 4.11 Aktivitas guru selama proses pembelajaran dengan penerapan pendekatan STM pada siklus III
No. | Aktivitas guru | Pengamat | Rata-rata | |
I | II | |||
(1) | (2) | (3) | (4) | (5) |
1. | Apersepsi | 4 | 4 | 4 |
2. | Menyampaikan tujuan pembelajaran dan momotivasi siswa dalam belajar | 4 | 4 | 4 |
3. | Guru menjelaskan materi pelajaran | 4 | 4 | 4 |
4. | Guru menunjukkan adanya isu yang berkembang di masyarakat dan bagaimana mengaplikasikan dengan sains dan teknologi | 4 | 4 | 4 |
5. | Teknik pembagian kelompok. | 4 | 4 | 4 |
6. | Guru membuat kegiatan eksperimen dan diskusi kelompok | 4 | 4 | 4 |
7. | Mengamati kegiatan kelompok | 4 | 4 | 4 |
8. | menguji pemahaman siswa dan memberikan umpan balik/refleksi | 4 | 4 | 4 |
(1) | (2) | (3) | (4) | (5) |
9. | Membimbing siswa untuk menyimpulkan pelajaran | 4 | 4 | 4 |
10. | Mengerjakan latihan | 4 | 4 | 4 |
Jumlah | 40 |
Sumber: MAN 3 Banda Aceh (diolah)
Aktivitas siswa pada siklus III dengan menerapkan pendekatan STM dapat dilihat pada Tabel 4.12
Tabel 4.12 Aktivitas siswa selama pembelajaran dengan menggunakan pendekatan STM pada materi termokimia pada siklus III.
No | Aktivitas Siswa | Pengamat | Jum-lah | Rata-rata | Skor ideal | Ketun-tasan (%) | Ketidak-tuntasan (%) | Jumlah | |
I | II | ||||||||
(1) | (2) | (3) | (4) | (5) | (6) | (7) | (8) | (9) | (10) |
1. | Menyimak apersepsi serta motivasi yang disampaikan oleh guru. | 4 | 4 | 8 | 4 | 50 | 8 | 2 | 10 |
2. | Mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru | 4 | 4 | 8 | 4 | 50 | 8 | 2 | 10 |
3. | Mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru. | 4 | 4 | 8 | 4 | 50 | 8 | 2 | 10 |
4. | Antusias siswa dalam mengaitkan isu atau masalah yang ada di masyarakat dengan materi yang diberikan oleh guru | 4 | 4 | 8 | 4 | 50 | 8 | 2 | 10 |
5. | Mengajukan pertanyaan dan pendapat. | 4 | 4 | 8 | 4 | 50 | 8 | 2 | 10 |
6. | Duduk sesuai dengan kelompok yang telah ditetapkan. | 4 | 4 | 8 | 4 | 50 | 8 | 2 | 10 |
7. | Mempresentasikan hasil penyelesaian soal di depan | 4 | 4 | 8 | 4 | 50 | 8 | 2 | 10 |
8. | Memberi tanggapan terhadap presentasi/penyelesaian kelompok lain. | 4 | 4 | 8 | 4 | 50 | 8 | 2 | 10 |
9. | Menarik kesimpulan dari hasil pembelajaran | 4 | 4 | 8 | 4 | 50 | 8 | 2 | 10 |
10. | Mencatat penugasan. | 4 | 4 | 8 | 4 | 50 | 8 | 2 | 10 |
Jumlah | 40 | 40 | 80 | 40 | 80 | 20 | 100 |
Sumber: MAN 3 Banda Aceh 2010 (diolah)
Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus III dengan menerapkan pendekatan STM dapat dilihat pada Tabel 4.13
Tabel 4.13 Ketuntasan hasil belajar siswa pada ulangan siklus III dengan menerapkan pendekatan STM pada materi termokimia
Angka Ketuntasan Frekuensi siswa (f) Persentase (%) |
65-100 Tuntas 22 92 |
0-64 Tidak tuntas 2 8 |
Jumlah 24 100 |
3.4 Tahap Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan dan analis data yang diperoleh guru dan pengamat pada siklus II, terlihat ada pengaruh tindakan guru selama pembelajaran berlangsung. Pengaruh dari tindakan yang diberikan oleh guru dapat dilihat dari keberhasilan dan kelemahan guru dan siswa.
1. Keberhasilan guru dan siswa
a. Kemampuan guru atau aktivitas guru pada siklus III sudah mencapai 80%, terlihat pada tabel 4.11.
b. Kemampuan siswa atau aktivitas siswa pada siklus III sudah mencapai 80%, terlihat pada tabel 4.12.
c. Pada tabel 4. 13 diketahui bahwa siswa yang belum menguasai kompetensi dasar atau belum tuntas hanya 2 orang siswa atau 8%. Adapun siswa yang mencapai ketuntasan sebanyak 22 orang atau 92%. Ditinjau dari sudut ketuntasan belajar telah terjadi peningkatan dari 62,5% menjadi 92%. Dengan demikian, berdasarkan penilaian hasil tugas pada siklus III dapat diartikan bahwa penerapan pendekatan sains teknologi masyarakat (STM) cukup efektif pada materi termokimia.
2. Kelemahan guru dan siswa
Kelemahan dari siklus III terlihat dari hasil belajar siswa yang diperoleh hanya 71,04% yang belum mencapai 100%, kemampuan siswa yang masih kurang dalam pelajaran perlu peningkatan kembali agar memperoleh hasil yang semaksimal mungkin. Dengan menindaklanjuti kelemahan penelitian ini perlu dicari gagasan/ ide baru agar pembelajaran kimia selanjutnya dapat terlaksana dengan lebih baik dan memperoleh hasil yang maksimal.
4. Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Berdasarkan dari hasil pengolahan data dengan menggunakan persentase, maka menunjukkan bahwa penerapan pendekatan sains teknologi masyarakat (STM) terindikasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan ini dapat dilihat dalam Tabel 4.14 yaitu:
Tabel. 4. 14 Peningkatan Hasil Belajar Siswa dari Siklus 1, Siklus 2, dan Siklus 3
No. | Pencapaian Aspek | Siklus 1 (%) | Siklus 2 (%) | Siklus 3 (%) | Peningkatan (%) |
1. | Hasil tes belajar siswa | 63,95 | 67,37 | - | 3,42 |
2. | Hasil tes belajar siswa | - | 67,37 | 71,04 | 3,67 |
Peningkatan aktivitas guru dan siswa dengan menerapkan pendekatan STM dapat dilihat pada Tabel 4.15
Tabel. 4.15 Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar, Aktivitas Guru dan Siswa
No. | Pencapaian aspek | Siklus II | Siklus II | Siklus III | Peningkatan |
1. | Ketuntasan hasil belajar | 50 % | 62,5 % | 92 % | Tuntas |
2. | Aktivitas guru | 71 % | 77 % | 80 % | Tuntas |
3. | Aktivitas siswa | 69 % | 75 % | 80 % | Tuntas |
Persentase di atas dapat menjelaskan bahwa penerapan pendekatan STM pada materi termokimia dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan data pada Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa aktivitas guru dan siswa waktu dalam belajar mengalami peningkatan. Hal tersebut secara grafik dapat dilihat seperti tercamtum pada gambar 4.1
C. Analisis Data Terhadap Respon Siswa
Hasil analisis data terhadap respon siswa menggunakan pendekatan STM dapat dilihat pada tabel 4.16 persamaan persentase. Persentase respon siswa didefinisikan sebagai frekuensi siswa yang memberikan komentar setiap komponen dibagi dengan seratus persen.
Tabel 4.16 Respon siswa terhadap penerapan pendekatan STM pada materi termokimia
No | Uraian | Alternatif pilihan (%) | ||||
SS | S | N | TS | STS | ||
1. | Mengenai respon siswa terhadap a. Materi pelajaran b. Tes hasil belajar c. Suasana pembelajaran di kelas d. Cara guru mengajar e. Tes atau evaluasi yang dilakukan guru | 83,3 79,1 92 100 87,5 | 8,3 12,5 8 0 8,3 | 0 0 0 0 0 | 8,3 8,3 0 0 4.1 | 0 0 0 0 0 |
2. | Bagaimana penerapan pendekatan STM yang digunakan | 75 | 16,6 | 0 | 8,3 | 0 |
3. | Minat seorang siswa mengikuti materi pelajaran | 75 | 16,6 | 0 | 8,3 | 0 |
4. | Respon siswa terhadap: a. Bimbingan yang diberikan oleh guru b. Penyampain/penjelasan materi pelajaran | 92 41,6 | 8 41,6 | 0 | 0 16,6 | 0 0 |
5. | Bahasa yang digunakan oleh guru | 83,3 | 8,3 | 0 | 8,3 | 0 |
Jumlah | 808,8 | 119,9 | 0 | 62,2 | ||
Rata-rata | 80,88 | 11,99 | 0 | 6,22 |
Keterangan:
SS (Sangat Setuju )
S (Setuju)
N (Netral)
TS (Tidak Setuju)
STS (Sangat Tidak Setuju)
Hasil respon siswa pada tabel 4.15 diatas dapat menggambarkan bahwa dari 24 orang siswa, sebanyak 80,88% siswa sangat setuju, 11,99% siswa setuju, dan 6,22% siswa tidak setuju terhadap pendekatan STM pada materi termokimia. Dengan demikian dapat diindikasikan bahwa penggunaan pendekatan STM sangat disukai, sehingga 80,88% siswa sangat setuju bila pendekatan STM digunakan dalam proses belajar mengajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar