Seiring dengan penggunaan prosesor Intel di mesin Mac, Windows dan Mac OS mulai akur. Kedua sistem operasi ini dapat disandingkan bersama dalam satu komputer. Bahkan dari percobaan PCplus, dengan sedikit “trik” Anda dapat menjalankan Mac OS X “di atas” sistem operasi Windows Vista.
Untuk mengimplementasikan skema di atas, dua “alat perang” perlu Anda persiapkan. Yang pertama yaitu software VM ware, dapat diunduh di www.vmware.com dan yang kedua ialah DVD installer Mac OS X versi 10.4.5 atau 10.4.6 atau 10.4.7 atau 10.4.8 untuk komputer berprosesor x86. Demi kenyamanan Anda, PCplus menyarankan Anda untuk menggunakan VM ware Server atau VM ware Workstation. Karena kedua versi VM ware ini dilengkapi GUI dan petunjuk yang lengkap. Namun jika Anda ingin menggunakan VM ware yang gratis, Anda dapat memilih VM ware Player.Jika dua “senjata” tersebut telah siap, selanjutnya ikuti langkah berikut:
- Jalankan VM ware Workstation melalui menu [Start] > [All Programs] > [VM ware] > [VM ware Workstation].
- Buat Virtual Machine baru dengan mengklik tombol [New Virtual Machine] yang terdapat di halaman depan.
- Saat muncul wisaya, klik Next.
- Pilih Custom pada wisaya selanjutnya dan klik [Next] sebanyak dua kali.
- Pada wisaya pemilihan sistem operasi, pilihlah Other dan untuk versinya pilih FreeBSD. Khusus bagi pengguna komputer dengan prosesor Intel Core 2 Duo (Conroe) dan Core Duo dengan chipset 945PM (Calistoga), Anda harus memilih sistem operasi Microsoft Windows dengan versi Windows NT. Langkah ini perlu dilakukan guna menghindari Core 2 Duo gagal memboot DVD MacOS. Jika sudah diset dengan benar, klik [Next].
- Berikan nama Virtual machine yang baru Anda buat dengan nama MacOS X untuk memudahkan identifikasinya, kemudian klik [Next].
- Saat ditanya jumlah prosesor virtual yang akan dibuat, jawab dengan opsi [One]. Sebaiknya Anda tetap memilih opsi ini meskipun terdapat dua prosesor pada komputer Anda guna menghindari kegagalan dalam proses instalasi.
- Tentukan alokasi memori yang akan Anda berikan pada Mac OS. Agar performa komputer Anda dan Mac OS tetap terjaga, sebaiknya Anda menggunakan memori minimal 128 MB atau setidaknya 256 MB. Mengalokasikan memori virtual ini terlalu besar sangat tidak disarankan. Sebab, hal ini akan menambah penggunaan memori swap dan menyebabkan komputer bekerja sangat lambat, baik di Windows Vista ataupun di Mac OS. Dalam percobaan ini PCplus menggunakan memori 512 MB dari total memori 1,5 GB yang terpasang di komputer. Setelah pengaturan ini selesai dilakukan, klik [Next].
- Agar OS virtual Anda dapat “bergabung” dengan ethernet Vista, Anda dapet memilih opsi [Use bridged networking] pada wisaya jenis jaringan. Klik [Next] sebanyak dua kali.
- Saat muncul wisaya pembuatan virtual disk, pilih [Create a new virtual disk], kemudian klik [Next].
- Selanjutnya tentukan jenis Virtual disk yang ingin Anda buat. Apakah IDE atau SCSI dilanjutkan dengan mengklik [Next].
- Di wisaya Specify Disk Capacity, tentukan besaran hard disk virtual yang ingin Anda buat pada kolom Disk size (GB).
- Setelah mengklik [Next] Anda akan dibawa ke wisaya terakhir yang menentukan lokasi penyimpanan hard disk virtual Anda. Demi meningkatkan performa komputer Anda, usahakan agar lokasi hard disk virtual ini diletakkan di hard disk yang terpisah secara fisik dengan sistem operasi utama Anda. Ini perlu dilakukan guna mencegah kedua sistem operasi tersebut saling berebut sumber daya pada hard disk yang sama.
- Terakhir, klik [Finish] dan tutup jendela VM ware
- Sekarang, buka Windows Explorer dan jelajahi lokasi Anda menyimpan seting VM ware tadi. Lokasi defaultnya yaitu di folder dokumen Documents\Virtual Machines\MacOS X. Buka file konfigurasi virtual machine berekstensi .vmx dengan Notepad. Caranya, cukup dengan mengklik kanan nama file berekstensi .vmx tersebut kemudian pilih Open With dan pilih Notepad pada daftar aplikasi.
- Tambahkan baris paevm=”true” pada baris paling akhir. Apabila dengan konfigurasi yang telah ada VM ware gagal memboot mesin virtual, Anda dapat megubah baris scsi0.present = “TRUE” dengan scsi0.present = “FALSE”.
- Simpan file konfigurasi vmx.
- Sekarang tiba saatnya menginstal MacOS. Masukkan DVD installer Mac OS dan nyalakan virtual machine dengan mengklik tombol [Power on this virtual machine].
- Saat proses booting DVD Mac OS, tekan tombol F8 di keyboard kemudian ketik –v. Perintah ini akan membawa Anda ke mode Verbose yang akan mempermudah Anda mendeteksi kesalahan jika terjadi kegagalan dalam proses boot. Tunggulah beberapa saat.
- Setelah layar graphical user interface (GUI) mulai muncul, ikuti tahapan installasi hingga tahapan pemilihan hard disk. Jika Anda telah sampai di tahapan ini, klik menu [Utilities] > [Disk Utility].
- Pilih VM ware drive pada panel kiri, kemudian klik Partition pada panel kanan.
- Ubah skema Volume partisi ke posisi 1 dan tentukan namanya. Pastikan format yang akan terbentuk adalah Mac OS Extended (Journaled) dan alokasikan semua sisa ruang yang tersedia untuk partisi tersebut.
- Klik [Partition] kemudian klik [Partition] sekali lagi. Setelah proses format selesai, Anda dapat menutup jendela Disk Utility. Partisi Anda akan muncul di halaman set up. Lanjutkan proses instalasi ke tahapan selanjutnya.
- Jika Anda menggunakan prosesor Intel dengan dukungan SSE2, pada pilihan instalasi, pastikan Anda memilih Customize dan berikan tanda cek pada bagian patch untuk menginstal patch yang tersedia untuk hardware Anda. Apabila Anda melewati tahapan ini dengan langsung mengklik [Continue], kemungkinan besar instalasi Mac OS Anda tidak akan dapat digunakan dan sistem operasi akan selalu meminta restart.
- Terakhir Anda cukup mengklik [Continue] dan menunggu proses instalasi selesai. Apabila proses instalasi telah selesai, Anda bisa langsung menikmati sistem operasi milik Apple di Windows Vista.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar